Selasa, 21 Juni 2011

UAS ICT

Relefansi UU ITE dan pornografi dengan ICT
Komentar  tentang UU ITE:
-          Adanya UU ITE menunjukkan banyaknya madhorot dari pada kemajuan tegnologi
-          UU ITE melindungi hak pripadi masing-masing indifidu dalam memenfaatkan kemajuan tegnology
-          UU ITE juga membantu dalam penggunaan tegnologi informasi serta mengatur hukum-hukum dalam penggunaan technologi informasi.
Komentar tentang UU pornografi
-          UU pornografi membantu dalam mengatur dan menertibkan etika masyarakat
-          Mencegah tindakan pornografi yang semakin merajalela
-          Adanya sanksi bagi pelanggaran-pelanggaran hukum yang bersangkutan dengan pornografi
Pada dasarnya tegnologi menunjukkan adanya kemajuan pada suatu Negara. Tetapi jika di bandingkan antara manfaat dan madhorotnya lebih banyak madhorotnya. Tindakan-tindakan pornoaksi dan gambar-gambar yang mencerminkan pornografi bisa di sebarkan hanya dari satu alat / media yaitu tegnologi. Dengan satu media seluruh Negara bisa menyaksikannya, dan ini akan berpengaruh pada image Negara yang bersangkutan. Sedangkan dalam penggunaan tegnology informatika sering terdapat penyalahgunaan dalam pengaplikasiaanya.  Untuk mencegah hal-hal tersebut maka di adakanlah UU yang mengatur tentang penggunaan tegnology informatika dan UU yang berkenaan dengan pornografi.
Hubungan antara UU ITE dan pornografi dengan pembelajaran ICT yaitu keduanya membantu dalam penggunaan tegnology. Hak dan kewajiban yang harus dijaga oleh mahasiswa dalam menggunakan tegnologi informatika dan komunikasi dapat dipelajari lewat UU ITE tersebut, sedangkan UU tentang pornografi merupakan sebuah proteksi bagi mahasiswa dalam menggunakan fasilitas elektronik informatika dan informasi.


Jumat, 17 Juni 2011

tindak tutur

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama anggota masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau perasaan yang ada pada diri si pembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan itu hendaklah dapat mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu dapat diterima oleh pendengar atau pembaca. Kalimat yang dapat mencapai sasarannya secara baik disebut dengan kalimat efektif.
Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan pemakainya secara tepat dan dapat dipahami oleh pendengar/pembaca secara tepat pula. Kalau gagasan yang disampaikan sudah tepat, pendengar/pembaca dapat memahami pikiran tersebut dengan mudah, jelas, dan lengkap seperti apa yang dimaksud oleh penulis atau pembicaranya. Akan tetapi, kadang-kadang harapan itu tidak tercapai. Misalnya, ada sebagian lawan bicara atau pembaca tidak memahami apa maksud yang diucapkan atau yang dituliskan.